Surat untuk Neo
Panggil aku Panda....
Hahha, Mode Panda adalah karakterku saat aku berada di depan komputer. Karena di dunia nyata aku adalah anak yang phobia pada orang banyak, jadi aku membentuk mode ini di dunia maya. Dan hari ini, saat neoters ngumpul dalam rangka merayakan kelulusan wisuda III tahun 2012, aku tidak dapat menyampaikan apapun. Memang tidak seefektif berbicara, hanya sebagai kepuasan pribadi, aku ingin menyisipkan lembaran ini di TA yang kutinggalkan di sekre neo.
Tahun 2008 terdaftar sebagai anggota OR di UKM Neo-Telemetri. Kali itu sungguh luar biasa. Dari ratusan orang dari berbagai jurusan/fakultas sampai di akhir perjuangan hanya tersisa 13 orang yang lebih dari setengahnya dari teknik elektro angkatan 2007. Sempat dalam mengangkat satu acara, menjadi satu-satunya cewek yang beruntung ditemani kak Lina (yang sekarang jadi istrinya da Oki). Sempat bermasalah dengan dewan yang kejadian waktu itu bikin phobia liat sekre neo dari radius 2 meter. Namun berkat para dewan pulalah akhirnya aku bukan menjadi satu-satunya member cewek yang bertahan.
Kemudian rekrut anggota baru, minder dengan kemampuan mereka, merasa peranku sudah selesai, hingga merasa tidak berguna di sekre. Hal itu wajar, hal itu pula yang membuatku makin haus untuk mencuri ilmu dan jangan malu untuk belajar bahkan dari junior. Setelah mendapat ilmu itu, bikin sesuatu, publish ke teman2 neo/grup maya/forum. Sejelek apapun, sekalipun tidak akan terpakai, jangan malu untuk minta pendapat anggota lain, lalu simpan sebagai dokumentasi pribadi, list pendapat/masukan yang didapat, kalau dapat bikin versi perbaikannya.
Karena aku bukan orang yang bisa terlibat dengan umum, jadi aku berkewajiban mencari “tempat”-ku. Aku bangga menjadi (salah satu) editor pertama untuk buku BBMK Neo. Kartu As “kutu buku” kupergunakan untuk membandingkan layout yang akan digunakan untuk buku. Dan karena aku juga anggota multimedia jadi aku juga punya kewajiban untuk mengisi konten Multimedia&Desain. Dan karena aku gak cekatan jadi peran editor pun harus dibantu, hahaha....
Ngomong-ngomong soal divisi keahlian, pada awal OR aku memilih programming lho. Gara-gara ketahuan bisa ngambar jadi diarahkan untuk mengembangkan diri di bidang multimedia. So, Multimedia&Desain bukan hanya aksi kita menguasai software, tapi juga manual skills, ide/konsep yang akan dibuat, menilai karya, ‘dll’-nya silahkan temukan sendiri.
Uhm.... Sering kali alasan menyerah adalah karena ketidakmampuan.
Pertama, untuk yang merasa tidak memiliki kemampuan di bidang keahlian yang dibutuhkan neo. Coba ingat-ingat apa yang kamu pertaruhkan untuk neo saat wawancara? Apa kemampuan/kebiasaan yang bisa memberikan sisi positif untuk neo? Bukan hanya sekedar membuat karya, tapi juga kemampuan manajemen, menjalin komunikasi dengan pihak universitas dan pihak luar, negosiasi, strategi, memunculkan ide, temukan sendiri hal-hal yang bisa kamu berikan.
Kedua, ketidakmampuan dalam memanajeman waktu antara kuliah dan kegiatan ekstra. Apa sih gunanya teman? Saling backup kuncinya. Cari teman-teman yang bisa dijadikan backup untuk di neo juga di perkuliahan (sorry kalau penggunaan kata ‘backup’ agak aneh, red). IP ‘nasakom’ bukan alasan untuk menghentikan semua kegiatan ekstra. Misalkan berhenti dari neo apa akan menjamin IP-mu jadi 4? Belum tentu! Mengurangi mungkin bisa jadi solusi tapi bukan berarti tidak melibatkan diri sama sekali.
Beberapa kali menyerah, ingin keluar dari neo, namun pada akhirnya aku bersyukur masih tetap menjadi anggota neoters. Terima kasih untuk teman-teman Neogen08 yang menolak pengunduran diriku. Terima kasih untuk dewan yang berani mempertaruhkan keanggotaan kami. Terima kasih untuk adek-adek yang membuat neo menjadi lebih baik.
Saran terakhir, dukungan sesama teman paling mujarab untuk mempertahankan semangat juang, jangan biarkan “cahaya” teman kalian padam. Fighting....!
nB: aku juga nemuin seseorang yang kutaksir hingga lulus di neo juga lho....
do you know who? (〃￣ω￣〃ゞ
satu lagi projek yang belum terselesaikan.... i hope i can finish it soon, or may be somebody will....
Hahha, Mode Panda adalah karakterku saat aku berada di depan komputer. Karena di dunia nyata aku adalah anak yang phobia pada orang banyak, jadi aku membentuk mode ini di dunia maya. Dan hari ini, saat neoters ngumpul dalam rangka merayakan kelulusan wisuda III tahun 2012, aku tidak dapat menyampaikan apapun. Memang tidak seefektif berbicara, hanya sebagai kepuasan pribadi, aku ingin menyisipkan lembaran ini di TA yang kutinggalkan di sekre neo.
Tahun 2008 terdaftar sebagai anggota OR di UKM Neo-Telemetri. Kali itu sungguh luar biasa. Dari ratusan orang dari berbagai jurusan/fakultas sampai di akhir perjuangan hanya tersisa 13 orang yang lebih dari setengahnya dari teknik elektro angkatan 2007. Sempat dalam mengangkat satu acara, menjadi satu-satunya cewek yang beruntung ditemani kak Lina (yang sekarang jadi istrinya da Oki). Sempat bermasalah dengan dewan yang kejadian waktu itu bikin phobia liat sekre neo dari radius 2 meter. Namun berkat para dewan pulalah akhirnya aku bukan menjadi satu-satunya member cewek yang bertahan.
Kemudian rekrut anggota baru, minder dengan kemampuan mereka, merasa peranku sudah selesai, hingga merasa tidak berguna di sekre. Hal itu wajar, hal itu pula yang membuatku makin haus untuk mencuri ilmu dan jangan malu untuk belajar bahkan dari junior. Setelah mendapat ilmu itu, bikin sesuatu, publish ke teman2 neo/grup maya/forum. Sejelek apapun, sekalipun tidak akan terpakai, jangan malu untuk minta pendapat anggota lain, lalu simpan sebagai dokumentasi pribadi, list pendapat/masukan yang didapat, kalau dapat bikin versi perbaikannya.
Karena aku bukan orang yang bisa terlibat dengan umum, jadi aku berkewajiban mencari “tempat”-ku. Aku bangga menjadi (salah satu) editor pertama untuk buku BBMK Neo. Kartu As “kutu buku” kupergunakan untuk membandingkan layout yang akan digunakan untuk buku. Dan karena aku juga anggota multimedia jadi aku juga punya kewajiban untuk mengisi konten Multimedia&Desain. Dan karena aku gak cekatan jadi peran editor pun harus dibantu, hahaha....
Ngomong-ngomong soal divisi keahlian, pada awal OR aku memilih programming lho. Gara-gara ketahuan bisa ngambar jadi diarahkan untuk mengembangkan diri di bidang multimedia. So, Multimedia&Desain bukan hanya aksi kita menguasai software, tapi juga manual skills, ide/konsep yang akan dibuat, menilai karya, ‘dll’-nya silahkan temukan sendiri.
Uhm.... Sering kali alasan menyerah adalah karena ketidakmampuan.
Pertama, untuk yang merasa tidak memiliki kemampuan di bidang keahlian yang dibutuhkan neo. Coba ingat-ingat apa yang kamu pertaruhkan untuk neo saat wawancara? Apa kemampuan/kebiasaan yang bisa memberikan sisi positif untuk neo? Bukan hanya sekedar membuat karya, tapi juga kemampuan manajemen, menjalin komunikasi dengan pihak universitas dan pihak luar, negosiasi, strategi, memunculkan ide, temukan sendiri hal-hal yang bisa kamu berikan.
Kedua, ketidakmampuan dalam memanajeman waktu antara kuliah dan kegiatan ekstra. Apa sih gunanya teman? Saling backup kuncinya. Cari teman-teman yang bisa dijadikan backup untuk di neo juga di perkuliahan (sorry kalau penggunaan kata ‘backup’ agak aneh, red). IP ‘nasakom’ bukan alasan untuk menghentikan semua kegiatan ekstra. Misalkan berhenti dari neo apa akan menjamin IP-mu jadi 4? Belum tentu! Mengurangi mungkin bisa jadi solusi tapi bukan berarti tidak melibatkan diri sama sekali.
Beberapa kali menyerah, ingin keluar dari neo, namun pada akhirnya aku bersyukur masih tetap menjadi anggota neoters. Terima kasih untuk teman-teman Neogen08 yang menolak pengunduran diriku. Terima kasih untuk dewan yang berani mempertaruhkan keanggotaan kami. Terima kasih untuk adek-adek yang membuat neo menjadi lebih baik.
Saran terakhir, dukungan sesama teman paling mujarab untuk mempertahankan semangat juang, jangan biarkan “cahaya” teman kalian padam. Fighting....!
nB: aku juga nemuin seseorang yang kutaksir hingga lulus di neo juga lho....
do you know who? (〃￣ω￣〃ゞ
satu lagi projek yang belum terselesaikan.... i hope i can finish it soon, or may be somebody will....
 |
| Rancangan Cover NeoMagz (majalah elektrik UKM Neo Telemetri) by : Anda Panda |
Hi, "Panda".
ReplyDeleteThanks for sharing, ya. ^_^
Walaupun Neo itu sesuatu yang "terlewatkan" (dulu pengen banget masuk, tapi malah ga jadi ikut OR), tapi Ami tetap menyimpan kekaguman tersendiri sama anak2 Neo.
Terlepas dari semua hal tentang Neo dalam posting-an kali ini, 1 life-lesson I got from this: neva give up, no matter what. Gampang diingat, tapi seringkali sulit dipahami, apalagi dilakukan.
Well, tetep fighting, ya!