Posts

Showing posts from 2014

00. Kutukan untuk Malin

Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga yang memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas. Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubuk mereka. Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah 1 tahun lebih lamanya, ayah Malin tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah. Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang. Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirin

Indy : akhir & awal (2)

Setahun yang lalu... "Ok. Pelajaran untuk hari ini sampai disini. Tugas untuk minggu depan, buat draft desain flyer. Tema dan layout bebas. Kemudian..." Bu Shinta, guru TIK kami, menyapu penglihatannya ke penjuru lab, "Anindya dan Reza bisa tinggal sebentar" Setelah membersihkan semua 'atribut tulis'ku dari meja komputer yang kugunakan, aku menyusul Reza ke meja Bu Shinta. "Ya, Bu?" "Kalian sudah dengar tentang OSN kan? Kalian ikut?" "Saya ikut Matematika, Bu" jawab Reza "Begitu ya... Kalau kamu berubah pikiran, akan ada seleksi peserta yang akan mewakili sekolah bidang TIK minggu depan," kata Bu Shinta dengan tatapan antusias, "Kalau Anindya bagaimana?" "Maaf, bu. Kalau boleh saya permisi dulu" pinta Reza. "Oh... Ya... Tentu. Silahkan" Reza pun meninggalkan lab. "Saya belum mendaftar bidang manapun, Bu," jawabku. "Kalau mau ikut, ada bahan yang bisa dipelajari ya

Indy : akhir & awal (1)

"Gimana, In?" seseorang menepuk pundakku saat aku keluar dari ruang konsultasi. Vina, teman satu kelas bimbelku. Kita punya cita-cita kuliah bareng di ITB. Aku menggelengkan kepala. Lelah. "Terlalu beresiko. Poin rata-rata In masih terlalu jauh supaya bisa lulus." Aku melirik kertas grafik ujian try out -ku. Nilai paling bagus di posisi minus 54. "Masih ada waktu kok. Yuk makan. dah laper. Kayaknya bisa makan porsi tukang nih..." Yah... Masih ada waktu.... *** Namaku Anindya Atmariani. Akrab dipanggil In atau Indy. Umur 16 tahun. Butuh tiga bulan lagi untuk bisa ngurus KTP. Kecil? Yupz, orang tuaku memasukkanku ke SD swasta agar bisa masuk sekolah lebih awal. Alasan orang tuaku sederhana, kalau anak sudah bisa belajar kenapa harus menunggu umur 7 tahun dulu baru bisa masuk sekolah. Dan kenapa aku ngebet banget masuk ITB? Pertama, kampus bergengsi. Siapa sih yang gak mau masuk ITB? Kedua, entah kesambet setan mana, aku jadi gila-gilaan masuk tekn

9 Maiden in e-Minor -- Spoiler

"Jika kalian berpikir masuk ke sini karena banyak cowok lalu kalian bisa tebar pesona, kalian salah..." "Cewek tu gak cocok di pemrograman. Butuh pemikiran cepat, tepat, intensif, tapi sederhana" "Gak usah ge-er lah karena kamu cewek sendiri di kelompok ini, kita gak bakal ngapa-apain. Kita terpaksa ngerjain laporan di kampus malam ini, udah gak ada waktu lagi. Jadi besok pagi bisa on time ngumpulinnya." "Loe jalan ma cewek lain?" "Dia cuma teman sejurusan. Kita abis praktikum, gak mungkin ditinggal sendiri" "Ah.... Itu alasan loe aja kan? Pokoknya aku gak mau liat loe nganter-nganter cewek jelek ini lagi. Loe kan pacar gue " "Sorry... Aku gak bisa pacaran denganmu. Kamu itu salah satu bunga jurusanmu. Aku gak bisa ngadapin teman-teman cowokmu...." "Aku udah gak sanggup lagi... Bahkan robot pun punya masa jenuhnya...." " I'm sorry. I quit... " "Pokoknya gak ada yang tingga